ANALISIS ANAK
HIPERAKTIF
Disusun Oleh :
Nama : Ria Eka Handayani
Nim :1105125011
Email : riaekahandayani@yahoo.com
Email : riaekahandayani@yahoo.com
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
SAMARINDA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Permasalahan
pada anak TK sangat penting untuk kita perhatikan karena mengingat adanya suatu
kenyataan bahwa setiap orang dalam kehidupannya tidak pernah lepas dari
permasalahan. Masalah yang sering dihadapi anak TK adalah anak sulit dalam
bekerjasama dengan teman, sehingga dapat menimbulkan masalah terhadap proses
pembelajaran. Kita sebagai pendidik harus bisa mengatasi perilaku bermasalah
dan menggantinya dengan perilaku yang efektif dengan mengembangkan keterampilan
yang khusus dan memelihara lingkungan belajar yang sehat, sehingga apa yang
dicita-citakan anak dan pendidik dapat terwujud
Mendidik anak untuk bisa pintar mungkin bisa dilakukan oleh siapa saja. Tetapi mendidik anak untuk mempunyai emosi yang stabil, tidak semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan orang tua dan guru yang sabar, serius, ulet, serta mempunyai semangat dedikasi tinggi dalam memahami dinamika kepribadian anak. Perilaku siswa usia sekolah saat ini banyak dikeluhkan guru. Para guru mengeluh sikap anak-anak yang sangat sulit di atur (hiperaktif) emosinya di kelas. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal.
Mendidik anak untuk bisa pintar mungkin bisa dilakukan oleh siapa saja. Tetapi mendidik anak untuk mempunyai emosi yang stabil, tidak semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan orang tua dan guru yang sabar, serius, ulet, serta mempunyai semangat dedikasi tinggi dalam memahami dinamika kepribadian anak. Perilaku siswa usia sekolah saat ini banyak dikeluhkan guru. Para guru mengeluh sikap anak-anak yang sangat sulit di atur (hiperaktif) emosinya di kelas. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal.
Untuk
itulah dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu anak-anak yang hiperaktif
tersebut supaya mereka dapat memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan
prestasinya. Pendekatan ini yaitu dengan adanya bimbingan konseling berupa
layanan atau treatment yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dengan
demikian, diharapkan setiap anak akan memperoleh haknya untuk mendapatkan
pendidikan yang terbaik tanpa terkecuali, karena pengajaran yang diberikan
telah disesuaikan dengan kemampuan dan kesulitan yang dimilikinya.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan anak hiperaktif
?
2. Apa saja ciri-ciri anak hiperaktif ?
3. Bagaimana cara mengatasi anak hiperaktif
?
4. Apa faktor-faktor penyebab hiperaktif
pada anak?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud anak
hiperaktif
2. Mengetahui langkah-langkah untuk
menangani anak hiperaktif
3. Menjelaskan faktor-faktor penyebab
hiperaktif pada anak.
4. Menjelaskan karakteristik anak
hiperaktif.
D. Manfaat
Hasil penelitian
ini, penulis megharapkan bermanfaat bagi :
1. Bagi Anak :
a. Dapat
mengatasi hiperaktif pada anak
2.
Bagi Guru :
Bagi guru dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberi pembelajaran, pembinaan, bimbingan, dan pertimbangan dalam menangani anak hiperaktif di kelas.
Bagi guru dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberi pembelajaran, pembinaan, bimbingan, dan pertimbangan dalam menangani anak hiperaktif di kelas.
3.
Bagi masyarakat/ orang tua :
Dapat dijadikan sebagai penambah pengetahuan / wawasan mengenai anak hiperaktif dan orang tua dapat mengerti, memahami, memimbing dengan baik apabila anaknya memiliki sifat hiperaktif.
Dapat dijadikan sebagai penambah pengetahuan / wawasan mengenai anak hiperaktif dan orang tua dapat mengerti, memahami, memimbing dengan baik apabila anaknya memiliki sifat hiperaktif.
4.
Bagi Mahasiswa lain :
Dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa lain, yang ingin mengembangakan penelitian yang bersangkut dengan anak hiperaktif dan diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan atau kepada orang tua yang mempunyai anak hiperaktif.
Dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa lain, yang ingin mengembangakan penelitian yang bersangkut dengan anak hiperaktif dan diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan atau kepada orang tua yang mempunyai anak hiperaktif.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A.
Pengertian
Anak Hiperaktif dengan Intelegensi Rendah
Gangguan
hiperaktif sesungguhnya sudah dikenal sejak sekitar tahun 1900 di tengah dunia
medis. Pada perkembangan selanjutnya mulai muncul istilah ADHD (Attention
Deficit/Hyperactivity disorder). Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami
gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention
deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai
gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain
dysfunction syndrome.Gangguan
hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini
(sebelum berusia tujuh tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan
perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi
dan dapat berlanjut hingga dewasa.
Dr.
Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan
pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu
pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan
sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak
hatinya atau impulsif. ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks; gejalanya
berbeda-beda.
Anak hiperaktif adalah anak yang
memiliki aktivitas motorik dan kognitif yang sangat berlebihan, anak hiperaktif
biasanya kurang konsentrasi dalam proses belajar sehingga prestasinya juga
menurun. Selain itu juga anak yang hiperaktif biasanya mudah terganggu
perhatian, pikiran dan tidak bisa mengontrol diri untuk bersikap tenang, anak
hiperaktif juga lekas bosan terhadap sesuatu yang dihadapinya dan cenderung
keras kepala dan selalu mengabaikan perintah.
Jadi
dapat diambil kesimpulan bahwa anak yang hiperaktif biasanya memiliki rentangan
perhatian atau konsentrasinya sangat pendek dibandingkan anak yang normal.
B. Ciri atau
Karakteristik Anak Hiperaktif dengan Intelegensi Rendah
Anak hiperaktif
biasanya memperlihatkan sikap yang khas dengan caranya sendiri, anak hiperaktif mempunyai ciri sebagai berikut:
1. Anak tidak selalu memusatkan perhatian dalam
proses belajar.
2.
Anak sering gagal dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
3. Anak sulit berkomunikasi dalam belajar.
4.
Anak sulit bertahan pada satu aktivitas
permainan
C. Faktor Penyebab
Faktor
penyebab tingkahlaku anak yang hiperaktif dapat dilihat dari dua faktor yaitu:
1.
Faktor Psikologis
Terjadinya
tingkahlaku anak yang hiperaktif biasanya bisa dipengaruhi oleh keluarga atau
orang tua kurang memberikan perhatian yang lebih dan kasih sayangnya terhadap
anak tersebut sehingga dapat menyebabkan anak mengalami kekosongan belaian
kasih sayang orang tua dan anak pun mencoba mencari perhatian melalui tindakan
untuk menggantikannya.
2.
Faktor Fisik
Anak
mengalami gangguan otak yang bisa menyebabkan anak tersebut kurang konsentrasi
belajar ataupun tidak senang dan selalu gelisah dalam mengerjakan sesuatu
sehingga menyebabkan anak tidak bisa mengontrol diri untuk bersikap tenang.
D. Cara Pencegahan
Untuk
mengatasi anak hiperaktif guru harus melihat faktor penyebabnya, bila faktor
penyebab itu berkaitan dengan
keluarga maka guru harus bekerjasama dengan orang tua anak untuk membantu mengatasinya
dan bila faktor penyebabnya dari
fisik anak maka kita sebagai seorang guru harus bisa memberikan tugas-tugas belajar kepada anak agar anak bisa
memusatkan perhatian dalam belajar sehingga anak bisa tenang dan berkonsentrasi dalam belajar.
E. Peran Bimbingan
Konseling dalam Membantu Anak yang Hiperaktif
Bimbingan dan konseling berperan membantu anak
untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai tahap perkembangannya. Selain
itu, bimbingan dan konseling juga berperan sebagai sarana menangani anak-anak
yang mengalami masalah dalam proses pembelajarannya atau perkembangannya. Salah
satunya adalah hiperaktif . anak yang mengalami hiperaktif perlu penanganan
khusus dan tepat. Disinilah bimbingan dan konseling memiliki peran yang penting
dalam menangani anak yang hiperaktif baik dirumah maupun disekolah.
a. Metode Penanganan Anak
Hiperaktif di Lingkungan Keluarga
Berikut
ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan
membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif :
1.
Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas
2.
Kenali kelebihan dan bakat anak
3.
Membantu anak dalam bersosialisasi
4. Menggunakan teknik-teknik pengelolaan
perilaku, seperti menggunakan penguat positif (misalnya memberikan pujian bila
anak makan dengan tertib), memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu
memonitor perilaku anak.
5. Memberikan ruang gerak yang cukup
bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya
6.
Menerima keterbatasan anak
7.
Membangkitkan rasa percaya diri anak
8. Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru
memahami kondisi anak yang sebenarnya.
9. Latih anak-anak dapat medisiplin diri
sendiri dengan sistematis, konsisten, jelas dan konsekuen.
10. Jangan menghukum
anak hiperaktif karena itu bukan sepenuhnya kesalahan dia
11. Jangan menjuluki
anak hiperaktif dengan julukan yang buruk, seperti nakal, bodoh, dan lain
sebagainya, karena mereka akan menjadi seperti apa yang kita katakan. Dan
menjadi anak yang tidak percaya diri.
12.
Penanganan sebaiknya diberikan mulai dari keluarga terdekat (ibu).
13.
Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak memanjakannya.
14. Ketika menasehati anak sebaiknya
jelas dan spesifik serta diulang-ulang agar anak mudah memahami dan tidak
menggunakan kekerasan.
15. Menjalin komunikasi
yang baik dengan anak, selalu katakan ia anak baik dan berikan apresiasi bila
ia melakukan hal yang baik
16.
Hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat kekerasan
17. Praktekan pola hidup sehat dengan
menu makanan alamiah yang sesuai kebutuhan anak.
b. Penanganan Anak Hiperaktif di
Taman Kanak-Kanak
Untuk
penanganan anak hiperaktif di Taman Kanak-kanak dapat mengunakan metode
bermain, metode ini sangat baik diberikan kepada anak hiperaktif karena anak
akan belajar mengendalikan diri sendiri dan memahami dunianya. Dengan
menggunakan metode bermain kepada anak seperti ini diperlukan guru-guru yang
harus menemaninya. Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan
kreatifitasnya, yaitu melakukan kegiatan yang dapat menyalurkan bakat si anak.
Bagi anak seperti ini, metode ini dapat diberikan dan anak akan merasa sangat
senang. Karena anak itu dapat dengan bebas melakukan kegiatannya yang dirasakan
cukup baik bagi dirinya. Melalui kegiatan bermain ini anak dapat menggunakan
fisik-motorik. Bermacam-macam cara dan teknik dapat dipergunakan dalam kegiatan
tersebut seperti merayap, berlari, merangkak, berjalan, melompat, menendang dan
melempar. Guru atau pembimbing anak dapat melakukan metode bermain ini sehingga
anak tersebut tidak cepat bosan dengan cara yang diberikan oleh guru. Seperti
mengajak anak untuk bernyanyi yang menggunakan aturan main, anak seperti ini
akan tertarik untuk melakukannya.
Kegiatan
bermain dapat membantu penyaluran kelebihan tenaga. Setelah melakukan kegiatan
bermain anak memperoleh keseimbangan antara kegiatan dengan menggunakan
kekuatan tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan. Anak dapat menyalurkan
rasa ingin tahunya dengan menggunakan metode bermain ini seperti bagaimana
caranya memasak, mengapa pohon layu bila tidak diberi air, dan sebagainya.
Kegiatan menggambar dapat juga diberikan kepada anak hiperaktif termasuk
didalam kegiatan bermain. Anak dalam menggambar dapat menggunakan pensil warna
dan kertas gambar. Cara seperti ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat
menyalurkan tenaga pada dirinya.
c. Penanganan anak hiperaktif
melalui bimbingan dan konseling di Taman Kanak-Kanak, dapat pula dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
1. Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang
mengeluarkan energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi
kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif.
2.
Tutuplah benda-benda yang menarik
perhatian anak.
3. Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan
peralatan yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok.
4. Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif
mengenai kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya, hasil yang
diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar anak tersebut senantiasa
mengingat tugasnya.
5. Berilah label pada setiap tempat penyimpanan
benda karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa
mengembalikannya.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A. Analisis ( Pengumpulan Data )
1. Identitas Anak
Hasil observasi di TK Amanah didapatkan
anak yang bermasalah yaitu anak hiperaktif :
1. Nama : Rio Dwi Julian
2. Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, 30 Juli 2008
3. Anak Ke : 2 dari 3
bersaudara
4. Nama Orang Tua : Ayah : Supriyatna
Ibu : Khodijah
5. Pekerjaan : Ayah : PNS
Ibu : PNS
6. Alamat
: Jln Wolter Mongginsidi gang 8 Rt 21
7. Jenis-jenis Masalah : -
Anak tidak memperhatikan pelajaran
- Anak yang suka mengganggu teman
- Anak berintelegensi rendah
8. Peristiwa :
Dalam kegiatan belajar mengajar
berlangsung anak tersebut selalu mengganggu proses belajar mengajar seperti
ketika guru sedang menerangkan dia selalu ikut berbicara dan dia tidak
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, tapi ketika guru bertanya dan
menyuruh muridnya ke depan dia selalu ingin menjadi yang pertama menjawab
pertanyaan guru tersebut hanya saja jawaban yang ia berikan salah, dia hanya
ingin mencari perhatian dari gurunya selain itu juga dia selalu mengganggu
teman-temannya misalnya saja dia suka mengelitik teman yang ada disampingnya ataupun
di depannya sehingga membuat temannya merasa tidak nyaman atau terganggu.
B.
Sintesis
Melihat dari tingkah laku Rio yang suka
mengganggu temannya ketika belajar dapat dikatakan bahwa Rio merupakan anak
yang hiperaktif, tetapi kemampuan
belajarnya sangat kurang, sehingga anak ini dapat digolongkan ke dalam anak
yang hiperaktif dengan intelegensi rendah.
C. Diagnosis Masalah
Dari
hasil wawancara didapatkan keterangan bahwa Rio merupakan anak yang kurang
sekali dalam belajar dia sulit sekali dalam menerima pelajaran dikarenakan dia
jarang memperhatikan ataupun dia jarang berkonsentrasi ketika guru sedang
menjelaskan yang dia lakukan hanya bermain-main saja sehingga hasil atau prestasinya
menurun tetapi dia memiliki keberanian yang tinggi ketika guru menyuruh murid
ke depan untuk mengerjakan soal yang diberikan dia selalu menjadi yang pertama,
hanya saja jawabannya kurang tepat. Oleh karena itu guru sering menegur dia
agar dia memperhatikan dan melarang dia tidak melakukan kegaduhan di dalam
kelas yang bisa mengganggu temannya yang lain, maka dari itu guru mencari tahu
kepada orang tuanya apa yang menyebabkan tingkah laku anaknya yang sering
membuat kegaduhan, ternyata orang tuanya Rio memperhatikan keseharian anaknya
dan kurang sekali dalam memberikan kasih sayang sehingga anak tersebut sering
mencari perhatian kepada gurunya atau teman-temannya. Misalkan saja ketika
belajar dia sering membuat suasana kelas gaduh yang menyebabkan guru dan
teman-temannya terganggu.’
Dari hasil diagnosis yang dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa Rio merupakan anak yang hiperaktif dengan
intelegensi yang rendah dikarenakan dia kurang perhatian dan kasih sayang dari
orang tuanya sehingga dia mencari perhatian kepada orang lain.
D. Prognosis Masalah
Langkah
awal untuk mengatasi anak hiperaktif guru/ peneliti harus melihat faktor
penyebabnya, bila faktor penyebab itu berkaitan dengan keluarga maka guru/peneliti
harus bekerjasama dengan orang tua anak untuk membantu mengatasinya dan bila
faktor penyebabnya dari fisik anak maka kita sebagai seorang guru harus bisa
memberikan tugas-tugas belajar kepada anak agar anak bisa memusatkan perhatian
dalam belajar sehingga anak bisa tenang dan berkonsentrasi dalam belajar. Ternyata factor penyebabnya adalah orang tuanya kurang memperhatikan keseharian
anaknya dan kurang sekali dalam memberikan kasih sayang sehingga anak tersebut
sering mencari perhatian kepada gurunya atau teman-temannya. Misalkan saja
ketika belajar dia sering membuat suasana kelas gaduh yang menyebabkan guru dan
teman-temannya terganggu . Jadi langkah
awal yang saya/guru lakukan adalah berkerjasama bersama orang tua anak
untuk membantu mengatasi masalah tersebut misalkan saja orang tua harus lebih
perhatian kepada anaknya
Selain itu anak yang mengalami masalah hiperaktif dengan intelegensi rendah dapat ditangani dengan cara sebagai berikut:
Selain itu anak yang mengalami masalah hiperaktif dengan intelegensi rendah dapat ditangani dengan cara sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan kepada anak untuk duduk
di depan atau dekat dengan guru agar
perhatian guru tidak terlepas dari anak
tersebut.
2. Memberikan
kesempatan kepada anak untuk mencoba menyelesaikan semua tugas yang diberikan
guru agar anak tersebut bisa mandiri tidak tergantung kepada orang lain.
3. Memberikan waktu
istirahat kepada anak agar tidak merasa kecapaian karena sering menguras
tenaganya dengan menggerak-gerakan anggota badannya.
4. Guru bersama orang tua harus bisa
bekerjasama dalam memberikan perhatian terutama orang tua sangat berperan
sekali dalam kehidupan anaknya. Apabila orang tua kurang dalam memberikan
perhatian dan kasih sayang maka anak tersebut akan mencari perhatian terhadap
orang lain.
5. Guru harus
bekerjasama dengan dokter untuk mengatasi anak yang hiperaktif sebab anak-anak
tersebut memerlukan pengobatan secara medis.
E. Treatment Masalah
1. Treatment Disekolah
Tindakan
penanganan untuk anak hiperaktif di Taman Kanak-kanak yang pertama saya lakukan
yaitu memulai pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan energi, seperti gerak
dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan energi khususnya pada anak yang
hiperaktif . Selanjutnya
yang saya lakukan adalah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
bermain, metode ini sangat baik diberikan kepada anak hiperaktif karena anak
akan belajar mengendalikan diri sendiri dan memahami dunianya. Dengan
menggunakan metode bermain dalam pembelajaran seperti ini diperlukan guru-guru
yang harus menemaninya . Melalui kegiatan
bermain anak dapat mengembangkan kreatifitas anak , yaitu melakukan kegiatan
yang dapat menyalurkan bakat si anak. Bagi anak seperti ini, metode ini dapat
diberikan dan anak akan merasa sangat senang. Karena anak itu dapat dengan
bebas melakukan kegiatannya yang dirasakan cukup baik bagi dirinya.Melalui
kegiatan bermain ini anak dapat menggunakan fisik-motorik. Bermacam-macam cara
dan teknik dapat dipergunakan dalam kegiatan tersebut seperti merayap, berlari,
merangkak, berjalan, melompat, menendang dan melempar. Guru atau pembimbing
anak dapat melakukan metode bermain ini sehingga anak tersebut tidak cepat
bosan dengan cara yang diberikan oleh guru. Seperti mengajak anak untuk
bernyanyi yang menggunakan aturan main, anak seperti ini akan tertarik untuk
melakukannya.
Kegiatan bermain dapat membantu
penyaluran kelebihan tenaga . Setelah melakukan kegiatan bermain anak
memperoleh keseimbangan antara kegiatan dengan
tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan. Anak dapat menyalurkan
rasa ingin tahunya dengan menggunakan metode bermain ini seperti bagaimana
caranya memasak , mengapa pohon layu bila tidak diberi air, dan sebagainya.
Kegiatan menggambar dapat juga diberikan kepada anak hiperaktif termasuk
didalam kegiatan bermain . Anak dalam menggambar dapat menggunakan pensil warna
dan kertas gambar . Cara seperti ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat
menyalurkan tenaga pada dirinya .
Selain itu, saya memberikan saran
kepada guru untuk menangani anak hiperaktif dengan cara:
a. Guru harus bisa memberikan pengarahan kepada
anak bahwa apa yang dilakukannya itu salah dan banyak merugikan orang lain.
b. Guru memberikan motivasi kepada anak dengan
cara memberikan pujian -pujian dan hadian agar anak tersebut semangan dalam
belajar sehingga dia memperhatikan apa
yang disampaikan guru.
c. Guru memberikan
tugas kepada anak agar anak tersebut bisa mengembangkan atau merangsang kemampuan berpikirnya.
2.
Treatmen Dirumah
Saya
menyarankan kepada orang tua Rio agar lebih memperhatikan anaknya, dengan cara Memberikan
kasih sayang kepada anak namun tidak memanjakannya,menjalin komunikasi yang
baik dengan anak, selalu katakan ia anak baik dan berikan apresiasi bila ia
melakukan hal yang baik, hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat
kekerasan dan etika ,menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta
diulang-ulang agar anak mudah memahami dan tidak menggunakan kekerasan.
E. Kendala dan Solusi
1.
Kendala
Anak
tersebut dalam kegiatan belajar mengajar sulit memperhatikan dan berkonsentrasi
yang dia lakukan hanya bermain-main saja sehingga mengganggu orang lain dalam
kegiatan belajar mengajar.
2.
Solusi
Agar
Rio memperhatikan dalam pembelajaran hal-hal yang harus diperhatikan/dilakukan
guru adalah:
a. Guru dalam mengajar
harus menarik sehingga kondisi dalam kelas tenangdan anak pun dalam belajarnya
senang.
b. Guru harus menggunakan media sesuai dengan
bahan ajar.
c. Guru menjauhkan pengaruh yang mengganggu
konsentrasi belajar anak.
d. Guru memberikan
pengertian manfaat bahan ajar yang akan diajarkan pada siswa.
e. Guru terlebih dahulu mendekati anak tersebut
dan mencari apa penyebab anak bisa berperilaku seperti itu.
f. Guru memberikan
nasehat kepada anak tersebut dan mengadakan konsultasi kepada orang
tuanya.
F. Tindak Lanjut
Demi
kelancaran penanganan masalah maka perlu adanya tindak lanjut supaya anak yang
bermasalah tidak kembali pada permasalahan sebelumnya, untuk itu dalam
menindaklanjuti anak yang bermasalah ini, adalah:
1. Guru mengadakan komunikasi dengan
orang tua untuk mengatasi masalah secara bersama.
2. Selalu memberikan
pengertian agar anak tersebut tidak melakukan masalah lagi.
3. Selalu memberikan kesempatan kepada anak
untuk mengerjakan tugas-tugas yang bisa membuat anak tersebut mandiri.
4. Memberikan bimbingan pribadi kepada siswa
agar bisa bertingkah laku baik lagi.
G. komentar
Menurut kelompok kami anak yang diteliti oleh ria eka handayani ini termasuk anak dengan tipe sanguine dikarenakan anak ini punya banyak teman dan sangat menonjol dilingkungannya. dalam menyelesaikan pekerjaan tidak pernah selesai karena anak dengan tipe ini senang bermain. tetapi anak ini tak mudah marah, mudah akrab, selalu gembira sehingga anak ini terlihat sosok yang tak bisa dianggap serius
Anak ini selalu ingin menjadi populer seperi contoh peristiwa yang telah dijelaskan diatas anak ini selalu ingin tampil tetapi yang dikerjakannya tidak selesai atau salah, dia selalu mencari perhatian dari orang-orang hal ini dikarenakan dia kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya sehingga dia mencari perhatian dari orang lain.
G. komentar
Menurut kelompok kami anak yang diteliti oleh ria eka handayani ini termasuk anak dengan tipe sanguine dikarenakan anak ini punya banyak teman dan sangat menonjol dilingkungannya. dalam menyelesaikan pekerjaan tidak pernah selesai karena anak dengan tipe ini senang bermain. tetapi anak ini tak mudah marah, mudah akrab, selalu gembira sehingga anak ini terlihat sosok yang tak bisa dianggap serius
Anak ini selalu ingin menjadi populer seperi contoh peristiwa yang telah dijelaskan diatas anak ini selalu ingin tampil tetapi yang dikerjakannya tidak selesai atau salah, dia selalu mencari perhatian dari orang-orang hal ini dikarenakan dia kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya sehingga dia mencari perhatian dari orang lain.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang telah saya
lakukan banyak sekali masalah-masalah yang dihadapi, maka dari itu kita sebagai
guru harus bisa membimbing pribadi siswa dan memberikan pelayanan bimbingan
jiwa bagi dirinya sendiri maupun siswa. Maka dari itu kita harus bisa
mengembangkan pribadi yang baik dan mandiri.
Permasalahan yang
dialami anak TK bermacam-macam jenisnya. Maka dari itu kita harus bisa
mengetahui faktor penyebab anak melakukan masalah dan solusi apa yang terbaik
untuk mengatasinya.Bimbingan dan konseling menjadi
sarana mengatasi anak hiperaktif baik bimbingan konseling yang dilakukan di
rumah maupun di sekolah. Selain itu perlu ada kerjasama antara pihak sekolah
dan orang tua dalam menangani anak yang hiperaktif. Kerjasama yang baik antara
semua pihak dalam menangani anak hiperaktif akan sangat membantu dalam
perbaikannya kedepan demi amasa depan anak tersebut.
B. Saran
Agar permasalahan yang terjadi pada anak tidak
terulang kembali, hendaknya guru sering memberikan bimbingan dan pengertian
kepada anak. Selain itu juga guru lebih sering memberikan penugasan supaya anak
dapat mengembangkan dan rangsangan untuk berpikir. Dengan bantuan yang khusus
dari ibu bapak, guru-guru, para dokter,atau lingkungan bermain, anak-anak ADHD
akan mampu menangani masalah kurang pemusatan perhatian atau hiperaktif mereka
dengan lebih baik. Mereka juga dapat menyalurkan tingkah laku hiperaktif mereka
dalam suasana yang sesuai seperti latihan fisik atau senam. Oleh karena itu,
lebih baik memilihkan aktivitas yang memberi mereka kebebasan bergerak. Atau membuat diagnosis lengkap yang memerlukan
penilaian dari seorang pakar yang berpengalaman dalam mengevaluasi beberapa hal
yang bisa menimbulkan sikap yang tidak dapat memusatkan perhatian. Diagnosis dibuat
dengan mempelajari corak tertentu tingkah laku anak-anak serta laporan tingkah
laku mereka di rumah dan di sekolah dari ibu bapak dan guru sekolah. Kerapakali
perawatan ADHD yang berhasil, melibatkan pendekatan multidisiplin yang
melibatkan bidang pengobatan, psikologi, sosial dan pendidikan.
Untuk
penanganan anak hiperaktif sebaiknya memiliki kelas khusus yang bisa
menanganinya secara benar dan tepat seperti kelas Inklusi.
DAFTAR PUSTAKA
Irawati Iskandar. 2009. Anak Hyperaktif.
Diakses dari http://www.balita-anda.com/kesehatan-%20umum/285.pdf
pada tanggal 30 Maret 2010.
Slamet Suyanto. 2005. Dasar-dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat.
Yane Sinaga. 2009. Anak Hyperaktif. Diakses
dari
http://www.kadnet.info/web/index.php?%20option=com_content&view=article&id=1294:anak-hyperaktif-&catid=42:artikel-minggu-ini&Itemid=90
pada tanggal 24 M Suryadi. 2007. Cara Efektif Mamahami
Perilaku Anak Usia Dini.
Gunarsa, Singgih. 1978. Psikologi Anak
Bermasalah. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Huda, M. Sholikul. Mengenal Anak
Hiperaktif (gangguan hiperkinetik)
Tanner, T. Bradley MD. Attention Defisit
Hiperactivity Disoder. ADD/ADHD
McLeod, John. 2010. Pengantar Konseling
(Teori dan Kasus), Jakarta : Kencana Prenada Media Group
LAMPIRAN
Pengembangan
Potensi ANAK YANG SAYA AMATI
Bidang Pengembangan
|
Jenis Kegiatan
|
Materi
|
A. Kognitif
|
•
Anak dapat mengenal benda disekitarnya menurut bentuk, jenis dan ukuran
|
•
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak, Misalkan :
Menurut warna, bentuk, ukuran jenis dll
|
B.
Bidang
pengembangan bahasa
|
• Dapat mendengarkan, membedakan bunyi suara
dan mengucapkan bunyi bahasa dan mengucapkannya
|
• Menyebutkan berbagai bunyi/ suara
tertentu misalkan saja bunyi binatang ayam, sapi dll
|
C. Agama dan moral
( Pembiasaan )
|
•
Dapat berdoa dan menyanyikan lagu-lagu keagamaan secara sederhana
|
•
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
•
Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana
|
D. Sosial Dan Emosional
|
· Berinteraksi
dengan lingkungan
|
· Mudah
bergaul / berteman
|
E. Fisik Motorik
|
•
Dapat mengerakan badan dan kaki dalam rangka keseimbangan dan koordinasi
|
•
Berjalan mundur dan kesamping pada garis lurus sejauh 1-2 meter
•
Meloncat
• Memanjat
dan bermain ayunan
• Melambung
dan menagkap bola
• Menggunting
bebas
• Merobek
bebas
|
Dari perkembangan belajar Rio
diatas disimpulkan bahwa Rio cendrung senang pembelajaran atau belajar yang berhubungan
dengan fisik motorik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar