Senin, 16 Desember 2013

analisis anak hiperaktif


ANALISIS ANAK HIPERAKTIF




Disusun Oleh :
Nama         : Ria Eka Handayani
Nim   :1105125011
Email : riaekahandayani@yahoo.com


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah                                                      
 Permasalahan pada anak TK sangat penting untuk kita perhatikan karena mengingat adanya suatu kenyataan bahwa setiap orang dalam kehidupannya tidak pernah lepas dari permasalahan. Masalah yang sering dihadapi anak TK adalah anak sulit dalam bekerjasama dengan teman, sehingga dapat menimbulkan masalah terhadap proses pembelajaran. Kita sebagai pendidik harus bisa mengatasi perilaku bermasalah dan menggantinya dengan perilaku yang efektif dengan mengembangkan keterampilan yang khusus dan memelihara lingkungan belajar yang sehat, sehingga apa yang dicita-citakan anak dan pendidik dapat terwujud    
              Mendidik anak untuk bisa pintar mungkin bisa dilakukan oleh siapa saja. Tetapi mendidik anak untuk mempunyai emosi yang stabil, tidak semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan orang tua dan guru yang sabar, serius, ulet, serta mempunyai semangat dedikasi tinggi dalam memahami dinamika kepribadian anak. Perilaku siswa usia sekolah saat ini banyak dikeluhkan guru. Para guru mengeluh sikap anak-anak yang sangat sulit di atur (hiperaktif) emosinya di kelas. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal.
Untuk itulah dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu anak-anak yang hiperaktif tersebut supaya mereka dapat memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan prestasinya. Pendekatan ini yaitu dengan adanya bimbingan konseling berupa layanan atau treatment yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dengan demikian, diharapkan setiap anak akan memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik tanpa terkecuali, karena pengajaran yang diberikan telah disesuaikan dengan kemampuan dan kesulitan yang dimilikinya.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan anak hiperaktif ?
2.      Apa saja ciri-ciri anak hiperaktif ?
3.      Bagaimana cara mengatasi anak hiperaktif ?
4.      Apa faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak?
C.  Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui apa yang dimaksud anak hiperaktif
2.      Mengetahui langkah-langkah untuk menangani anak hiperaktif
3.      Menjelaskan faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak.
4.      Menjelaskan karakteristik anak hiperaktif.
D.  Manfaat
Hasil penelitian ini, penulis megharapkan bermanfaat bagi :                   
1.      Bagi  Anak :                                                                                             
a.       Dapat mengatasi hiperaktif pada anak
2.      Bagi Guru :                                                                                                                         
 Bagi guru dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberi pembelajaran, pembinaan, bimbingan, dan pertimbangan dalam menangani anak hiperaktif di kelas.
3.      Bagi masyarakat/ orang tua :                                                                            
 Dapat dijadikan sebagai penambah pengetahuan  /  wawasan   mengenai anak hiperaktif dan orang tua dapat mengerti, memahami, memimbing dengan baik apabila anaknya memiliki sifat hiperaktif.
4.      Bagi Mahasiswa lain :    
 Dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa lain, yang ingin    mengembangakan penelitian yang bersangkut dengan anak hiperaktif dan diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan atau kepada orang tua yang mempunyai anak hiperaktif.





BAB II
KAJIAN TEORITIS

A.    Pengertian Anak Hiperaktif dengan Intelegensi Rendah                        
Gangguan hiperaktif sesungguhnya sudah dikenal sejak sekitar tahun 1900 di tengah dunia medis. Pada perkembangan selanjutnya mulai muncul istilah ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity disorder). Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome.Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia tujuh tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa.                                  
  Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks; gejalanya berbeda-beda. 
 Anak hiperaktif adalah anak yang memiliki aktivitas motorik dan kognitif yang sangat berlebihan, anak hiperaktif biasanya kurang konsentrasi dalam proses belajar sehingga prestasinya juga menurun. Selain itu juga anak yang hiperaktif biasanya mudah terganggu perhatian, pikiran dan tidak bisa mengontrol diri untuk bersikap tenang, anak hiperaktif juga lekas bosan terhadap sesuatu yang dihadapinya dan cenderung keras kepala dan selalu mengabaikan perintah.                                                  
 Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa anak yang hiperaktif biasanya memiliki rentangan perhatian atau konsentrasinya sangat pendek dibandingkan anak yang normal.  
B. Ciri atau Karakteristik Anak Hiperaktif dengan Intelegensi Rendah                  
  Anak hiperaktif biasanya memperlihatkan sikap yang khas dengan caranya sendiri, anak hiperaktif mempunyai ciri sebagai berikut:
     1.  Anak tidak selalu memusatkan perhatian dalam proses belajar.
2.  Anak sering gagal dalam menyelesaikan pekerjaannya.
3.  Anak sulit berkomunikasi dalam belajar.
4.  Anak sulit bertahan pada satu aktivitas permainan
C. Faktor Penyebab
Faktor penyebab tingkahlaku anak yang hiperaktif dapat dilihat dari dua faktor yaitu:
1. Faktor Psikologis                                                                                         
            Terjadinya tingkahlaku anak yang hiperaktif biasanya bisa dipengaruhi oleh keluarga atau orang tua kurang memberikan perhatian yang lebih dan kasih sayangnya terhadap anak tersebut sehingga dapat menyebabkan anak mengalami kekosongan belaian kasih sayang orang tua dan anak pun mencoba mencari perhatian melalui tindakan untuk menggantikannya.
2. Faktor Fisik                                                                                                          
            Anak mengalami gangguan otak yang bisa menyebabkan anak tersebut kurang konsentrasi belajar ataupun tidak senang dan selalu gelisah dalam mengerjakan sesuatu sehingga menyebabkan anak tidak bisa mengontrol diri  untuk bersikap tenang.
D. Cara Pencegahan     
                Untuk mengatasi anak hiperaktif guru harus melihat faktor penyebabnya, bila faktor penyebab itu berkaitan dengan keluarga maka guru harus bekerjasama dengan orang tua anak untuk membantu mengatasinya dan bila faktor penyebabnya dari fisik anak maka kita sebagai seorang guru harus bisa memberikan tugas-tugas belajar kepada anak agar anak bisa memusatkan perhatian dalam belajar sehingga anak bisa tenang dan berkonsentrasi dalam belajar.
E. Peran Bimbingan Konseling dalam Membantu Anak yang Hiperaktif
 Bimbingan dan konseling berperan membantu anak untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai tahap perkembangannya. Selain itu, bimbingan dan konseling juga berperan sebagai sarana menangani anak-anak yang mengalami masalah dalam proses pembelajarannya atau perkembangannya. Salah satunya adalah hiperaktif . anak yang mengalami hiperaktif perlu penanganan khusus dan tepat. Disinilah bimbingan dan konseling memiliki peran yang penting dalam menangani anak yang hiperaktif baik dirumah maupun disekolah.
a. Metode Penanganan Anak Hiperaktif di Lingkungan Keluarga
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif :
1. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas
2. Kenali kelebihan dan bakat anak
3. Membantu anak dalam bersosialisasi
4. Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif (misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak.
5. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya
6.  Menerima keterbatasan anak
7.  Membangkitkan rasa percaya diri anak
8.  Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya.
9. Latih anak-anak dapat medisiplin diri sendiri dengan sistematis, konsisten, jelas dan konsekuen.
10. Jangan menghukum anak hiperaktif karena itu bukan sepenuhnya kesalahan dia
11. Jangan menjuluki anak hiperaktif dengan julukan yang buruk, seperti nakal, bodoh, dan lain sebagainya, karena mereka akan menjadi seperti apa yang kita katakan. Dan menjadi anak yang tidak percaya diri.
12. Penanganan sebaiknya diberikan mulai dari keluarga terdekat (ibu).
13. Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak memanjakannya.
14. Ketika menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta diulang-ulang agar anak mudah memahami dan tidak menggunakan kekerasan.
15. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak, selalu katakan ia anak baik dan berikan apresiasi bila ia melakukan hal yang baik
16. Hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat kekerasan
17. Praktekan pola hidup sehat dengan menu makanan alamiah yang sesuai kebutuhan anak.
b. Penanganan Anak Hiperaktif di Taman Kanak-Kanak                     
          Untuk penanganan anak hiperaktif di Taman Kanak-kanak dapat mengunakan metode bermain, metode ini sangat baik diberikan kepada anak hiperaktif karena anak akan belajar mengendalikan diri sendiri dan memahami dunianya. Dengan menggunakan metode bermain kepada anak seperti ini diperlukan guru-guru yang harus menemaninya. Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kreatifitasnya, yaitu melakukan kegiatan yang dapat menyalurkan bakat si anak. Bagi anak seperti ini, metode ini dapat diberikan dan anak akan merasa sangat senang. Karena anak itu dapat dengan bebas melakukan kegiatannya yang dirasakan cukup baik bagi dirinya. Melalui kegiatan bermain ini anak dapat menggunakan fisik-motorik. Bermacam-macam cara dan teknik dapat dipergunakan dalam kegiatan tersebut seperti merayap, berlari, merangkak, berjalan, melompat, menendang dan melempar. Guru atau pembimbing anak dapat melakukan metode bermain ini sehingga anak tersebut tidak cepat bosan dengan cara yang diberikan oleh guru. Seperti mengajak anak untuk bernyanyi yang menggunakan aturan main, anak seperti ini akan tertarik untuk melakukannya.                                                                                           
             Kegiatan bermain dapat membantu penyaluran kelebihan tenaga. Setelah melakukan kegiatan bermain anak memperoleh keseimbangan antara kegiatan dengan menggunakan kekuatan tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan. Anak dapat menyalurkan rasa ingin tahunya dengan menggunakan metode bermain ini seperti bagaimana caranya memasak, mengapa pohon layu bila tidak diberi air, dan sebagainya. Kegiatan menggambar dapat juga diberikan kepada anak hiperaktif termasuk didalam kegiatan bermain. Anak dalam menggambar dapat menggunakan pensil warna dan kertas gambar. Cara seperti ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat menyalurkan tenaga pada dirinya.
c. Penanganan anak hiperaktif melalui bimbingan dan konseling di Taman Kanak-Kanak, dapat pula dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1.  Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif.
2.  Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian anak.
3.  Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan peralatan yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok.
4.  Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif mengenai kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya, hasil yang diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar anak tersebut senantiasa mengingat tugasnya.
5.  Berilah label pada setiap tempat penyimpanan benda karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa mengembalikannya.



BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A.   Analisis ( Pengumpulan Data )
1. Identitas Anak   
    Hasil observasi di TK Amanah didapatkan anak yang bermasalah yaitu anak hiperaktif :
1.      Nama                                    : Rio Dwi Julian
2.      Tempat Tanggal Lahir          : Samarinda, 30 Juli 2008
3.      Anak Ke                                : 2 dari 3 bersaudara   
4.      Nama Orang Tua                   : Ayah : Supriyatna
                                                          Ibu     : Khodijah
5.     Pekerjaan                               : Ayah : PNS
                                                         Ibu     : PNS
6.      Alamat                                  : Jln Wolter Mongginsidi gang 8 Rt 21
7.      Jenis-jenis Masalah               : -  Anak tidak memperhatikan pelajaran
                                                       -  Anak yang suka mengganggu teman
                                                       -  Anak berintelegensi rendah
8.      Peristiwa         :
          Dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung anak tersebut selalu mengganggu proses belajar mengajar seperti ketika guru sedang menerangkan dia selalu ikut berbicara dan dia tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, tapi ketika guru bertanya dan menyuruh muridnya ke depan dia selalu ingin menjadi yang pertama menjawab pertanyaan guru tersebut hanya saja jawaban yang ia berikan salah, dia hanya ingin mencari perhatian dari gurunya selain itu juga dia selalu mengganggu teman-temannya misalnya saja dia suka mengelitik teman yang ada disampingnya ataupun di depannya sehingga membuat temannya merasa tidak nyaman atau terganggu. 
B.     Sintesis
             Melihat dari tingkah laku Rio yang suka mengganggu temannya ketika belajar dapat dikatakan bahwa Rio merupakan anak yang hiperaktif, tetapi  kemampuan belajarnya sangat kurang, sehingga anak ini dapat digolongkan ke dalam anak yang hiperaktif dengan intelegensi rendah.
C.     Diagnosis Masalah
               Dari hasil wawancara didapatkan keterangan bahwa Rio merupakan anak yang kurang sekali dalam belajar dia sulit sekali dalam menerima pelajaran dikarenakan dia jarang memperhatikan ataupun dia jarang berkonsentrasi ketika guru sedang menjelaskan yang dia lakukan hanya bermain-main saja sehingga hasil atau prestasinya menurun tetapi dia memiliki keberanian yang tinggi ketika guru menyuruh murid ke depan untuk mengerjakan soal yang diberikan dia selalu menjadi yang pertama, hanya saja jawabannya kurang tepat. Oleh karena itu guru sering menegur dia agar dia memperhatikan dan melarang dia tidak melakukan kegaduhan di dalam kelas yang bisa mengganggu temannya yang lain, maka dari itu guru mencari tahu kepada orang tuanya apa yang menyebabkan tingkah laku anaknya yang sering membuat kegaduhan, ternyata orang tuanya Rio memperhatikan keseharian anaknya dan kurang sekali dalam memberikan kasih sayang sehingga anak tersebut sering mencari perhatian kepada gurunya atau teman-temannya. Misalkan saja ketika belajar dia sering membuat suasana kelas gaduh yang menyebabkan guru dan teman-temannya terganggu.’                                                                                    
            Dari hasil diagnosis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Rio merupakan anak yang hiperaktif dengan intelegensi yang rendah dikarenakan dia kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya sehingga dia mencari perhatian kepada orang lain.
D.    Prognosis Masalah                                                                                                 
               Langkah awal untuk mengatasi anak hiperaktif guru/ peneliti harus melihat faktor penyebabnya, bila faktor penyebab itu berkaitan dengan keluarga maka guru/peneliti harus bekerjasama dengan orang tua anak untuk membantu mengatasinya dan bila faktor penyebabnya dari fisik anak maka kita sebagai seorang guru harus bisa memberikan tugas-tugas belajar kepada anak agar anak bisa memusatkan perhatian dalam belajar sehingga anak bisa tenang dan berkonsentrasi dalam belajar. Ternyata factor  penyebabnya adalah  orang tuanya kurang memperhatikan keseharian anaknya dan kurang sekali dalam memberikan kasih sayang sehingga anak tersebut sering mencari perhatian kepada gurunya atau teman-temannya. Misalkan saja ketika belajar dia sering membuat suasana kelas gaduh yang menyebabkan guru dan teman-temannya terganggu . Jadi langkah awal yang saya/guru lakukan adalah berkerjasama bersama orang tua anak untuk membantu mengatasi masalah tersebut misalkan saja orang tua harus lebih perhatian kepada anaknya  
                      Selain itu anak yang mengalami masalah hiperaktif dengan intelegensi rendah dapat ditangani dengan cara sebagai berikut:
1.  Memberikan kesempatan kepada anak untuk duduk di depan atau dekat dengan  guru agar perhatian  guru tidak terlepas dari anak tersebut.
2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba menyelesaikan semua tugas yang diberikan guru agar anak tersebut bisa mandiri tidak tergantung kepada orang lain.
3. Memberikan waktu istirahat kepada anak agar tidak merasa kecapaian karena sering menguras tenaganya dengan menggerak-gerakan anggota badannya.
4. Guru bersama orang tua harus bisa bekerjasama dalam memberikan perhatian terutama orang tua sangat berperan sekali dalam kehidupan anaknya. Apabila orang tua kurang dalam memberikan perhatian dan kasih sayang maka anak tersebut akan mencari perhatian terhadap orang lain.
5. Guru harus bekerjasama dengan dokter untuk mengatasi anak yang hiperaktif sebab anak-anak tersebut memerlukan pengobatan secara medis.
E.  Treatment Masalah
1. Treatment Disekolah                                                                                             
            Tindakan penanganan untuk anak hiperaktif di Taman Kanak-kanak yang pertama saya lakukan yaitu memulai pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif  .                                             Selanjutnya yang saya lakukan adalah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain, metode ini sangat baik diberikan kepada anak hiperaktif karena anak akan belajar mengendalikan diri sendiri dan memahami dunianya. Dengan menggunakan metode bermain dalam pembelajaran seperti ini diperlukan guru-guru yang harus menemaninya .  Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kreatifitas anak , yaitu melakukan kegiatan yang dapat menyalurkan bakat si anak. Bagi anak seperti ini, metode ini dapat diberikan dan anak akan merasa sangat senang. Karena anak itu dapat dengan bebas melakukan kegiatannya yang dirasakan cukup baik bagi dirinya.Melalui kegiatan bermain ini anak dapat menggunakan fisik-motorik. Bermacam-macam cara dan teknik dapat dipergunakan dalam kegiatan tersebut seperti merayap, berlari, merangkak, berjalan, melompat, menendang dan melempar. Guru atau pembimbing anak dapat melakukan metode bermain ini sehingga anak tersebut tidak cepat bosan dengan cara yang diberikan oleh guru. Seperti mengajak anak untuk bernyanyi yang menggunakan aturan main, anak seperti ini akan tertarik untuk melakukannya.                                                                                         
          Kegiatan bermain dapat membantu penyaluran kelebihan tenaga . Setelah melakukan kegiatan bermain anak memperoleh keseimbangan antara kegiatan dengan  tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan. Anak dapat menyalurkan rasa ingin tahunya dengan menggunakan metode bermain ini seperti bagaimana caranya memasak , mengapa pohon layu bila tidak diberi air, dan sebagainya. Kegiatan menggambar dapat juga diberikan kepada anak hiperaktif termasuk didalam kegiatan bermain . Anak dalam menggambar dapat menggunakan pensil warna dan kertas gambar . Cara seperti ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat menyalurkan tenaga pada dirinya .                                                           
             Selain itu, saya memberikan saran kepada guru untuk menangani anak hiperaktif dengan cara:
a.  Guru harus bisa memberikan pengarahan kepada anak bahwa apa yang dilakukannya itu salah dan banyak merugikan orang lain.
b.  Guru memberikan motivasi kepada anak dengan cara memberikan pujian -pujian dan hadian agar anak tersebut semangan dalam belajar sehingga  dia memperhatikan apa yang disampaikan guru.
c. Guru memberikan tugas kepada anak agar anak tersebut bisa mengembangkan atau  merangsang kemampuan berpikirnya.
2. Treatmen Dirumah                                                                                                
            Saya menyarankan kepada orang tua Rio agar lebih memperhatikan anaknya, dengan cara    Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak memanjakannya,menjalin komunikasi yang baik dengan anak, selalu katakan ia anak baik dan berikan apresiasi bila ia melakukan hal yang baik, hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat kekerasan dan etika ,menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta diulang-ulang agar anak mudah memahami dan tidak menggunakan kekerasan.
E.  Kendala dan Solusi
1.  Kendala
   Anak tersebut dalam kegiatan belajar mengajar sulit memperhatikan dan berkonsentrasi yang dia lakukan hanya bermain-main saja sehingga mengganggu orang lain dalam kegiatan belajar mengajar.   
2.  Solusi
   Agar Rio memperhatikan dalam pembelajaran hal-hal yang harus diperhatikan/dilakukan guru adalah:
a. Guru dalam mengajar harus menarik sehingga kondisi dalam kelas tenangdan anak pun dalam belajarnya senang.
b.  Guru harus menggunakan media sesuai dengan bahan ajar.
c.  Guru menjauhkan pengaruh yang mengganggu konsentrasi belajar anak.
d. Guru memberikan pengertian manfaat bahan ajar yang akan diajarkan pada siswa.
e.  Guru terlebih dahulu mendekati anak tersebut dan mencari apa penyebab anak bisa berperilaku seperti itu.
f. Guru memberikan nasehat kepada anak tersebut dan mengadakan konsultasi kepada orang tuanya.    
F.   Tindak Lanjut       
            Demi kelancaran penanganan masalah maka perlu adanya tindak lanjut supaya anak yang bermasalah tidak kembali pada permasalahan sebelumnya, untuk itu dalam menindaklanjuti anak yang bermasalah ini, adalah:
1. Guru mengadakan komunikasi dengan orang tua untuk mengatasi masalah secara bersama.
2. Selalu memberikan pengertian agar anak tersebut tidak melakukan masalah lagi.
3.  Selalu memberikan kesempatan kepada anak untuk mengerjakan tugas-tugas yang bisa membuat anak tersebut mandiri.
4.  Memberikan bimbingan pribadi kepada siswa agar bisa bertingkah laku baik lagi. 

G. komentar
                Menurut kelompok kami anak yang diteliti oleh ria eka handayani ini termasuk anak dengan tipe sanguine dikarenakan anak ini punya banyak teman dan sangat menonjol dilingkungannya. dalam menyelesaikan pekerjaan tidak pernah selesai karena anak dengan tipe ini senang bermain. tetapi anak ini tak mudah marah, mudah akrab, selalu gembira sehingga anak ini terlihat sosok yang tak bisa dianggap serius
                 Anak ini selalu ingin menjadi populer seperi contoh peristiwa yang telah dijelaskan diatas anak ini selalu ingin tampil tetapi yang dikerjakannya tidak selesai atau salah, dia selalu mencari perhatian dari orang-orang hal ini  dikarenakan dia kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya sehingga dia mencari perhatian dari orang lain.





BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
               Dari hasil observasi yang telah saya lakukan banyak sekali masalah-masalah yang dihadapi, maka dari itu kita sebagai guru harus bisa membimbing pribadi siswa dan memberikan pelayanan bimbingan jiwa bagi dirinya sendiri maupun siswa. Maka dari itu kita harus bisa mengembangkan pribadi yang baik dan mandiri.                                                        
            Permasalahan yang dialami anak TK bermacam-macam jenisnya. Maka dari itu kita harus bisa mengetahui faktor penyebab anak melakukan masalah dan solusi apa yang terbaik untuk mengatasinya.Bimbingan dan konseling menjadi sarana mengatasi anak hiperaktif baik bimbingan konseling yang dilakukan di rumah maupun di sekolah. Selain itu perlu ada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua dalam menangani anak yang hiperaktif. Kerjasama yang baik antara semua pihak dalam menangani anak hiperaktif akan sangat membantu dalam perbaikannya kedepan demi amasa depan anak tersebut.
B.     Saran
           Agar permasalahan yang terjadi pada anak tidak terulang kembali, hendaknya guru sering memberikan bimbingan dan pengertian kepada anak. Selain itu juga guru lebih sering memberikan penugasan supaya anak dapat mengembangkan dan rangsangan untuk berpikir. Dengan bantuan yang khusus dari ibu bapak, guru-guru, para dokter,atau lingkungan bermain, anak-anak ADHD akan mampu menangani masalah kurang pemusatan perhatian atau hiperaktif mereka dengan lebih baik. Mereka juga dapat menyalurkan tingkah laku hiperaktif mereka dalam suasana yang sesuai seperti latihan fisik atau senam. Oleh karena itu, lebih baik memilihkan aktivitas yang memberi mereka kebebasan bergerak. Atau membuat diagnosis lengkap yang memerlukan penilaian dari seorang pakar yang berpengalaman dalam mengevaluasi beberapa hal yang bisa menimbulkan sikap yang tidak dapat memusatkan perhatian. Diagnosis dibuat dengan mempelajari corak tertentu tingkah laku anak-anak serta laporan tingkah laku mereka di rumah dan di sekolah dari ibu bapak dan guru sekolah. Kerapakali perawatan ADHD yang berhasil, melibatkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan bidang pengobatan, psikologi, sosial dan pendidikan.                                                                                        
            Untuk penanganan anak hiperaktif sebaiknya memiliki kelas khusus yang bisa menanganinya secara benar dan tepat seperti kelas Inklusi.










DAFTAR PUSTAKA

Irawati Iskandar. 2009. Anak Hyperaktif. Diakses dari  http://www.balita-anda.com/kesehatan-%20umum/285.pdf pada tanggal 30 Maret 2010.

Slamet Suyanto. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat.

Yane Sinaga. 2009. Anak Hyperaktif. Diakses dari http://www.kadnet.info/web/index.php?%20option=com_content&view=article&id=1294:anak-hyperaktif-&catid=42:artikel-minggu-ini&Itemid=90 pada tanggal 24 M Suryadi. 2007. Cara Efektif Mamahami Perilaku Anak Usia Dini.

Gunarsa, Singgih. 1978. Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Huda, M. Sholikul. Mengenal Anak Hiperaktif (gangguan hiperkinetik)

Tanner, T. Bradley MD. Attention Defisit Hiperactivity Disoder. ADD/ADHD

McLeod, John. 2010. Pengantar Konseling (Teori dan Kasus), Jakarta : Kencana Prenada Media Group




LAMPIRAN
Pengembangan  Potensi ANAK YANG SAYA AMATI

Bidang Pengembangan
Jenis Kegiatan
Materi
A.    Kognitif
• Anak dapat mengenal benda disekitarnya menurut bentuk, jenis dan ukuran
• Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak, Misalkan : Menurut warna, bentuk, ukuran jenis dll

B.     Bidang pengembangan bahasa
  Dapat mendengarkan, membedakan bunyi suara dan mengucapkan bunyi bahasa dan mengucapkannya
• Menyebutkan berbagai bunyi/ suara tertentu misalkan saja bunyi binatang ayam, sapi dll
C.   Agama dan moral
 ( Pembiasaan )
• Dapat berdoa dan menyanyikan lagu-lagu keagamaan secara sederhana
• Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
• Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana
D.  Sosial Dan Emosional
·  Berinteraksi dengan lingkungan
· Mudah bergaul / berteman
E.  Fisik Motorik
• Dapat mengerakan badan dan kaki dalam rangka keseimbangan dan koordinasi
• Berjalan mundur dan kesamping pada garis lurus sejauh 1-2 meter
• Meloncat
Memanjat dan bermain ayunan
Melambung dan menagkap bola
Menggunting bebas
Merobek bebas

Dari perkembangan belajar Rio diatas disimpulkan bahwa Rio cendrung senang pembelajaran atau belajar yang berhubungan dengan fisik motorik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar